Bulan April bisa dibilang merupakan bulan dimana tiga game remake dari franchise populer dimasa lalu rilis. Bagaimana tidak, setelah disuguhkan dengan dua game remake dari Resident Evil 3 dan Final Fantasy VII, kini para gamer kembali bisa menikmati sebuah game remake dari salah satu franchise populer Square Enix yang tak kalah populernya di era Super Nintendo Entertainment System atau SNES pada tahun 1995 silam yaitu Seiken Densetsu 3 yang kini berganti nama jadi Trials of Mana untuk versi baratnya.
Sebuah game JRPG yang menghadirkan formula klasik dan memiliki kualitas visual unik. Seiken Densetsu 3 sendiri juga merupakan seri yang tidak pernah ditranslasikan kedalam bahasa inggris sebelumnya, maka dari itu dengan adanya versi remake ini para fans yang mungkin melewatkan seri ketiga dari Seiken Densetsu series karena keterbatasan bahasa pada akhirnya bisa memainkannya.
Lantas apakah versi remake ini telah berhasil menghadirkan pengalaman bermain yang lebih baik ketimbang versi original-nya? Walaupun penulis sendiri belum pernah memainkan versi original sebelumnya dan hanya mengandalkan video YouTube sebagai referensinya, namun penulis sendiri bisa menyimpulkan bahwa versi remake ini memang dibangun dengan sepenuh hati. Untuk lebih lengkapnya akan dibahas dalam review kali ini!
Kisah Petualangan untuk Menyelamatkan Dunia
Trials of Mana sendiri menceritakan kisah klasik sebuah game JRPG yang pada initinya yaitu petualangan para protagonis untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran. Sebuah jalan cerita yang memang tak lekan akan zaman, mengingat pihak developer juga selalu menyuntikkan sentuhan pesan moral didalamnya.
Begitupun dengan Trials of Mana ini, diceritakan bahwa di sebuah dunia yang bernama Mana berada diambang kehancuran akibat salah satu sumber daya terbesarnya semakin menipis. Hal ini disebabkan oleh hadirnya kekuatan jahat yang mulai mengancam keselamatan dunia dikala sang pemilik kekutan terbesar mana yaitu Goddess of Mana tertidur. Kekuatan jahat ini berusaha mengambil alih kekuatan Mana Stone dan juga Mana Sword yang merupakan kunci kebangkitan Goddess of Mana.
Dalam rangka untuk mencegah kemungkinan terburuk yang bisa terjadi kapan saja, ditunjuklah enam orang pahlawan terpilih dengan latar belakang berbeda untuk mencabut Mana Sword dan membangkitkan kembali Goddess of Mana sebelum kekuatan jahat tersebut mengendalikannya. Lantas mampukah keenam pahlawan tersebut melakukannya? pertanyaan tersebut akan terjawab dengan memainkan Trials of Mana!
Pilih Pahlawanmu Sendiri dan Jalani kisah Menariknya Masing-Masing
Berbeda dengan game JRPG pada umumnya yang menghadirkan kisah linear, Trials of Mana sendiri memiliki jalan cerita yang bercabang. Diawal permainan kita akan diberikan kesmpatan untuk memilih kombinasi antara 3 karakter dari keseluruhan enam karakter yang ada untuk dijadikan tokoh utama. Ketiga karakter ini memiliki latar belakang cerita, kemampuan, serta dibekali dengan senjata berbeda-beda yang ditakdirkan akan saling bertemu disuatu kesempatan.
Menariknya, karakter utama yang kita pilih akan mempengaruhi jalan cerita yang ada, meskipun pada akhirnya cerita tersebut akan terhubung dengan karakter lain seiring berjalannya progress permainan. Dengan kata lain, karakter yang tidak kita pilih memiliki tujuan yang sama dengan protagonis utama dan sewaktu-waktu akan saling bertemu. Yang jadi keunggulan dari sistem story seperti ini adalah kita setidaknya diharuskan untuk menamatkan game ini secara tiga kali menggunakan karakter lain untuk memahami keseluruhan jalan cerita yang ada, hal ini tentunya menambah tingkat replayability game ini.
Kualitas Visualisasi Modern yang Masih Berkiblat Pada Versi Original-nya
Walaupun visualnya telah dirombak sedemikian rupa dengan teknologi saat ini, Square Enix masih mempertahankan ciri khas dari tampilan versi original-nya untuk Trials of Mana ini. Tampilan yang sebelumnya hanya disajikan dengan visualisasi 2D dirombak ulang menjadi 3D dengan menyertakan teknik cel-shading didalamnya hingga membuat kesan klasik versi originalnya tetap dipertahankan.
Dari mulai lingkungan sekitar, dunia, bangunan, serta tampilan karakternya benar-benar direpresentasikan dengan baik pada remake-nya kali ini. Kamu yang merupakan fans Mana series dijamin akan menyukai gaya visualisasi yang dihadirkan oleh Trials of Mana ini.
Gameplay Action RPG dengan Cita Rasa Klasik di Dalamnya
Buat kamu yang tidak tahu, Seiken Densetsu 3 versi original sendiri sebenarnya menghadirkan gameplay action RPG yang saat itu mungkin jarang digunakan oleh game-game sejenis. Jika kebanyakan game bergenre yang sama menghadirkan formula gameplay turn-based, Square saat itu menyuntikkan elemen action di dalamnya.
Hal ini tercermin dari hasil rombak ulangnya di Trials of Mana, kita bisa melancarkan serangan kombinasi combo antara light dan juga heavy attack, dengan tombol yang sudah didedikasikan khusus untuknya. Selain itu, kita juga bisa mengkases serangan ultimate attack tiap karakter yang akan semakin menguat seiring progess cerita dan juga level karakter tersebut. Sebuah cita rasa klasik yang tetap dipertahankan dari versi original-nya, bahkan Square Enix terbilang sukses membuatnya jadi lebih fluid.
Alunan Musik yang Semakin Mewarnai Permainan
Musik juga merupakan salah satu aspek terbaik yang rasanya tidak pernah gagal dihadirkan Square Enix pada game garapannya, termasuk Trials of Mana ini. Walaupun musik dalam game ini merupakan hasil aransemen dari versi lamanya, namun harus diakui bahwa Square Enix terlihat berusaha keras untuk membuatnya jadi lebih baik lagi.
Alunan musik khas dari versi originalnya kini dibalut dengan balutan musik orkestra berkualitas tinggi. Alhasil setiap daerah yang kita lewati sepanjang permainan diwarnai dengan alunan musik memorable yang akan terngiang-ngiang di telinga para gamer yang memainkannya. Sebuah musik yang cukup merepresentasikan dunia fantasy yang coba dihadirkan oleh Trials of Mana ini.
Sulih Suara Bahasa Inggris yang Terasa Kurang Menghayati Perannya
Kelemahan yang cukup minor namun dirasa penting dalam game ini adalah sulih suara versi bahasa inggrisnya yang kurang mampu menghadirkan kualitas terbaik setara game-game Square Enix lain seperti Kingdom Hearts, Dragon Quest XI, Nier Automata, hingga Final Fantasy VII Remake. Entah kenapa di game Trials of Mana ini banyak karakter yang kurang mampu “dihidupkan” dengan baik oleh pengisi suara bahasa Inggrisnya. Apalagi pengisi suara Charlotte, salah seorang karakter protagonis dengan perawakan kekanak-kanakan yang malah terdengar cukup mengganggu di versi dub inggrisnya.
Untungnya pada game ini sendiri telah disertakan sulih suara bahasa Jepang yang bisa kita pilih untuk mendapatkan pengalaman terbaik walaupun seringkali subtitle yang disediakan tidak sesuai dengan maksud dari perkataan tiap karakter, mengingat subtitle dalam game ini sendiri memang menyesuaikan dengan percakapan dubbing versi ingrisnya.
Kesimpulan
Trials of Mana merupakan salah satu game remake terbaik sejauh ini, setelah disuguhkan dengan dua game remake yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi, secara mengejutkan Trials of Mana mampu menawarkan kualitas serupa. Dari segi cerita game ini hadir dengan plot yang terbilang sederhana dan cukup klise di sebuah game JRPG. Namun gaya penceritaannya yang terbagi jadi beberapa cabang dan dipengaruhi oleh karakter mana yang kita pilih, membuat kita setidaknya harus menamatkannya sebanyak tiga kali untuk mengetahui keseluruhan cerita yang ada. Hal ini membuat game ini sendiri memiliki tingkat replayability yang tinggi.
Dari segi visual, Square Enix juga mampu merombaknya tanpa meninggalkan tampilan khas versi original-nya. Selain itu, gameplay-nya sendiri kini dibuat lebih fluid namun tidak menghilangkan unsur klasik didalamnya. Apalagi selama permainan berlangsung kita juga akan disuguhkan dengan alunan musik yang semakin mewarnai petualangan kita selama menamatkannya. Sayangnya, untuk versi sulih suara bahasa inggrisnya sendiri terbilang gagal dieksekusi dengan baik sepertihalnya game Square Enix lain, walaupun hal ini masih bisa diatasi dengan memilih dubbing Jepangnya.