Gimindo | Game Portal

[Review] Yakuza: Like a Dragon

Ryu Ga Gotoku atau dikenal dengan judul Yakuza untuk versi baratnya merupakan salah satu franchise yang mampu bertahan dari era PlayStation 2 hingga saat ini dan telah menelurkan 8 seri utama, 2 remake, dan 8 spin-off lintas generasi konsol yang membuatnya semakin dikenal dan memiliki basis fans yang kuat. Game garapan developer Ryu Ga Gotoku Studio, sebuah studio di bawah naungan SEGA ini memang bagitu konsisten dalam membawakan jalan cerita menarik, karakter ikonik, serta segudang konten mini-game dan substory unik di tiap serinya.

Berbeda dengan seri sebelumnya yang selalu menawarkan gamepaly action kental dengan sang protagonis utama yaitu Kazuma Kiryu yang tak pernah absen ditiap serinya, pada proyek game terbarunya yaitu Ryū ga Gotoku 7: Hikari to Yami no Yukue atau untuk versi baratnya menyandang judul Yakuza: Like a Dragon, sang developer mengubah gameplay-nya menjadi turn-based RPG dengan protagonis baru yang juga disiapkan untuknya yaitu Ichiban Kasuga, mengingat kisah Kiryu sendiri telah berakhir di Yakuza 6.

Tentu diawal pengumumannya proyek Ryū ga Gotoku 7 ini mendapatkan respon beragam dari para fans, ada yang memuji keberanian developer untuk menghadirkan formula baru pada seri terbarunya ini, banyak juga yang tidak suka dan meminta pihak developer untuk mengembalikan gameplay-nya ke arah action seperti sebelumnya.

Akan tetapi setelah memainkan game ini secara langsung semua keraguan tersebut semakin menghilang. Pihak developer ternyata memiliki alasan yang kuat mengapa gameplay yang dihadirkan mengambil formula turn-based RPG. Selain itu jalan cerita, mini-game, serta substory-nya pun masih identik dengan seri Yakuza sebelumnya.

Lantas apakah Yakuza: Like a Dragon ini wajib untuk dimainkan oleh para fans atau mungkin gamer baru yang tidak familiar dengan seri ini? Akan diulas dalam review kali ini.

Story

Yakuza: Like a Dragon mengisahkan petualangan seorang Ichiban Kasuga, anggota dari klan Arakawa, sebuah keluarga yakuza kecil yang beroperasi di Kamurocho, Tokyo.

Pada suatu hari, Ichiban diminta oleh bosnya yaitu Masumi Arakawa untuk masuk penjara menggantikan salah satu satu petinggi keluarga Arakawa yang terlibat dalam insiden penembakan. Merasa ingin membalas budi kepada Masumi Arakawa yang telah dianggap sebagai orang tuanya sendiri, Ichiban pun langsung menerima permintaan tersebut hingga akhirnya membuatnya harus mendekam selama 18 tahun lamanya di penjara.

Setelah dinyatakan bebas, dirinya terkejut ketika tidak ada seorang pun dari klannya yang menyambut kebebasannya tersebut. Merasakan ada kejanggalan, Ichiban pun mencoba untuk mendatangi bosnya. Namun yang terjadi diluar dugaan, Arakawa malah menembaknya dan membuangnya ke Isezaki Ijincho, Yokohama.

Disanalah awal mula petualangannya untuk mengungkap misteri dibalik perubahan sikap Arakawa pun dimulai. Ditemani oleh para karakter yang ia temui sepanjang permainan, Ichiban memulai petualangannya di Yokohama dengan mengumpulkan berbagai petunjuk dan orang-orang yang secara tidak langsung juga terlibat dengan hilangnya klan Tojo akibat ulah mantan bosnya tersebut. Mampukah ia melakukannya? pertanyaan tersebut akan terjawab dengan memainkan Yakuza: Like a Dragon ini.

Gameplay

Sebagaimana yang telah disebutkan diawal, Yakuza: Like a Dragon menghadirkan sebuah formula gameplay yang berbeda dari sebelumnya, dimana kali ini Ryu Ga Gotoku Studio menerapkan sistem pertarungan turn-based RPG alih-alih action seperti seri sebelumnya.

Untuk alasannya sendiri karena sang tokoh utama yaitu Ichiban Kasuga bisa dibilang merupakan fans garis keras Dragon Quest. Dirinya tumbuh kembang dengan memainkan game tersebut hingga membuatnya terobsesi untuk menjadi seorang Hero atau pahlawan dalam kehidupannya.

Hal tersebut juga mempengaruhi sudut pandang ketika dirinya tengah bertarung melawan setiap musuh.Jadi dengan kata lain sistem pertarungan turn-based RPG yang akan kita temui selama memainkan game ini merupakan hasil imajinasi dari Ichiban sendiri. Sebuah konsep yang tentunya sangat unik.

Ketika Ichiban dan teman-teman bertemu musuh, layar akan bertransisi ke battle mode, yang kemudian juga mengubah tampilan musuh tersebut menyesuaikan dengan apa yang ada di benak Ichiban. Walaupun menggunakan sistem pertarungan turn-based atau bertarung secara bergantian, setiap aksi atau combat yang dilancarkan oleh tiap karakter tidak akan terasa membosankan sama sekali. Bahkan cenderung memiliki efek serangan lebih banyak dari sebelumnya.

Menu pertarungan sendiri terbagi menjadi Skills, Guard, Attack, dan Etc. Skill terbagi dalam beberapa kategori yaitu aggressive, aggressive, passive, recovery, dan special attack.

Lalu melalui menu Etc kita juga bisa melakukan summon atau Poundmates yang beberapa diantaranya membutuhkan uang untuk memanggilnya.

Layaknya dalam Dragon Quest, sistem job juga dihadirkan disini. Kita nantinya dapat mengganti job tersebut dan mempelajari skill-skill baru.

Dalam game ini kita juga aka menemukan beragam mini-game menarik seperti Trash Collecting, Dragon Kart, Exam Test, Karaoke dan masih banyak lagi. Serta substory yang memiliki jalan cerita menarik, unik, nyeleneh bahkan emosional khas Yakuza series.

Visual

Menggunakan kembali Engine andalan Ryu Ga Gotoku Studio yaitu Dragon Engine yang kini telah semakin disempurnakan, membuat kualitas visualnya lebih memukau dan juga optimal bahkan di PlayStation 4 biasa sekalipun.

Walaupun dibeberapa kesempatan terutama ketika mengeksplorasi area perkotaan dengan banyak penduduk berlalu lalang resolusi akan menurun, namun berkat antialiasing yang telah disempurnakan, efek jaggies yang seringkali terlihat terutama di Yakuza 6 tidak terlihat sama sekali disini. Selebihnya seperti tampilan wajah tiap karakter, ekspresi, dan lain-lain juga terlihat semakin realistis.

Voice

Setelah sekian lama tak hadirkan sulih suara bahasa inggris sejak Yakuza pertama di PlayStation 2 dulu, Yakuza: Like a Dragon menghadirkan opsi tersebut. Dengan beberapa voice actor dan actress kenamaan di industri video game diantaranya George Takei (Masumi Arakawa), Will Yun Lee (Masato Arakawa), Andrew Morgado (Koichi Adachi), Kaiji Tang (Ichiban Kasuga), Greg Chun (Yu Nanba), dan Elizabeth Maxwell (Saeko Mukoda) ikut menyumbangkan suaranya untuk versi bahasa Inggris dari masing-masing karakter dalam game ini. Tentu hal ini bersifat optional dan player masih tetap bisa memilih voice Jepang sesuai dengan preferensi atau selera masing-masing.

Kesimpulan

Walaupun menawarkan sebuah formula baru yang bisa dikatakan cukup beresiko untuk Yakuza: Like a Dragon ini, namun Ryu Ga Gotoku Studio tetap mampu menyuguhkan sebuah pengalaman seru, karakter menarik, jalan cerita yang membuat penasaran, serta segudang fitur yang membuatnya jadi salah satu seri Yakuza terbaik sejauh ini.

Walaupun kisah Kazuma Kiryu telah berakhir, dengan hadirnya Ichiban Kasuga sebagai tokoh utama baru yang kisahnya juga menarik untuk diikuti seolah membawa angin segar bagi seri Yakuza untuk kedepannya. Maka dari itu, bagi para fans yang masih ragu untuk memainkan game ini karena melihat formula gameplay-nya berubah harus setidaknya mencobanya terlebih dahulu agar semua keraguan tersebut sirna seiring berjalannya progress permainan.

0 Reviews

Write a Review