September 13, 2025

Pengisi Suara Lara Croft Menggugat Aspyr Media Karena Penggunaan Suara AI

Saat ini AI merupakan sebuah program yang sangat membantu akhir-akhir ini, baik dalam berkreasi image, video maupun dalam bidang professional lainnya, namun AI juga bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab bahkan perusahaan besar sekalipun.

Françoise Cadol, sang pengisi suara Lara Croft versi Prancis di semua game Tomb Raider klasik hingga Tom Raider: Underworld baru-baru ini telah mengajukan gugatan hukum terhadap Aspyr Media atas dugaan penggunaan suaranya yang dihasilkan oleh AI dalam Tomb Raider versi remaster 4 hingga 6. Ia pun telah membeberkan keluhannya pada media Prancis “Le Parisien” bahwa Aspyr Media memakai suara Françoise Cadol tanpa ijin maupun meberitahukannya. Karena hal ini ia pun langsung mengajukan tuntutan ke Aspyr Media.

Sang aktris merupakan pengisi suara ikonik dalam bahasa perancis yang sudah melekat pada para penggemar Tomb Raider tertama di daerah eropa. Bahkan pada cuplikan video yang di bagikan oleh X (twitter) ini diduga menggunakan dialog yang dihasilkan oleh AI dan di dalamnya dapat dengan jelas mendengar perbedaan antara game Tomb Raider versi originalnya dan versi remasternya.

Selain aktris Françoise Cadol, diduga juga Aktris Brasil Lene Bastos juga mengalami hal yang sama atas info dari para penggemar bahwa suaranya tampaknya dihasilkan oleh AI dalam versi remasternya, dan ia memutuskan untuk angkat bicara di sosmed instagramnya, namun tentu saja hal ini membuat Aspyr Media secara resmi meminta maaf atas kasus ini.

Aspyr Media pun berjanji akan menghapus dialog-dialog yang dihasilkan AI dalam update patch beberapa minggu mendatang, ungkap Lene Bastos, namun untuk Françoise Cadol belum ada pernyataan minta maaf resmi dari Aspyr Media.

Sebelumnya di awal tahun ini, seluruh pengisi suara pada game Apex Legend menolak menandatangani perjanjian yang mengizinkan suara mereka untuk digantikan oleh AI pada game tersebut. Mereka semua tidak mau merugikan diri sendiri untuk digantikan maupun mendukung AI untuk suara-suara mereka. Mereka mempunyai hak cipta dan kepemilikan intelektual, modifikasi suara tanpa izin dapat merusak emosi dan integritas yang dibangun oleh si pengisi suara. Suara mereka adalah nilai jual, mempunyai nilai seni yang tidak bisa digantikan oleh AI.

Bang Gimin

Penulis artikelnya Gimindo.com

Read Previous

Salah Satu Faktor Kekerasan Senjata Adalah Video Game Ungkap Pemerintah US

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *