[Review] Dragon Quest XI S: Echoes of an Elusive Age – Definitive Edition

Dragon Quest bisa dibilang merupakan salah satu franchise game legendaris yang kepopulerannya di negeri asalnya yaitu Jepang bagitu tinggi bahkan membuat setiap perilisannya menjadi hari libur nasional disana karena orang-orang pasti berbondong-bondong untuk membeli game satu ini.

Hal tersebut menjadi alasan kenapa franchise ini mampu bertahan hingga saat ini dan semakin menjadi sorotan di pasar barat. Begitupun dengan seri ke-11 yang sebenarnya telah dirilis tahun 2017 untuk pasar Jepang dan worldwide tahun 2018 lalu. Kesuksesan game tersebut membuat Square Enix tak ragu untuk meluncurkan versi lebih lengkapnya di Switch tahun 2019 lalu dan kemudian hadir kembali untuk PS4, Xbox One, dan PC tanggal 4 Desember 2020.

Lantas apakah versi lebih lengkap ini layak untuk dimainkan kembali dan lebih baik dibandingkan versi originalnya? Akan dibahas dalam review kali ini!

Story

Game ini sendiri menceritakan kisah seorang pemuda yang merupakan reinkarnasi dari Luminary, pahlawan terpilih yang akan mengemban tugas mengalahkan raja iblis. Saat dirinya masih bayi, kerajaan tempat tinggalnya tiba-tiba diserang oleh kawanan monster titisan raja iblis. Sang ibu yang saat itu tengah dalam pelarian harus merelakan kehilangan anaknya tersebut yang untungnya bayinya masih bisa selamat dan mengambang di sungai. Keesokan harinya seorang kakek yang saat itu tengah memancing menemukan bayi tersebut dan memutuskan untuk merawatnya hingga tumbuh besar di desa tempat tinggalnya yaitu Cobblestone.

Enam belas tahun setelah tragedi tersebut, bayi laki-laki itu telah tumbuh sebagai seorang pemuda yang hidup disana. Bersama teman masa kecilnya yaitu Gemma, ia harus menjalankan tradisi untuk mendaki gunung hingga mencapai puncaknya. Sesampainya di puncak gunung tersebut, Gemma tiba-tiba saja diserang monster yang membuatnya terpeleset dan hampir jatuh.

Saat sang protagonis hendak menyelamatkan Gemma, tanda misterius di tangannya tiba-tiba bersinar dan memanggil petir untuk melumpuhkan monster tersebut. Setelah kejadian tersebut ibu angkatnya pun memberitahukan bahwa dirinya sebenarnya merupakan reinkarnasi dari Luminary, pahlawan legendaris yang pernah mengalahkan raja iblis di masa lalu.

Demi mengungkap jati dirinya yang sebenarnya, sang protagonis pun akhirnya meninggalkan desa Cobblestone untuk memulai petualangan besar yang tentunya tidak mudah serta dipenuhi intrik serta plot yang tidak terduga.

Mampukah dirinya mengemban tugas berat tersebut? Pertanyaan tersebut akan terjawab dengan memainkan Dragon Quest XI S: Echoes of an Elusive Age – Definitive Edition ini.

Gameplay

Dari segi gameplay game ini menyajikan formula JRPG klasik yang sudah menjadi identitasnya sejak dulu. Berbeda dengan franchise lain yang perlahan mulai merombak sistem permainannya untuk menyesuaikan dengan era saat ini, Dragon Quest masih tetap bertahan dengan identitasnya dalam menghadirkan formula klasik seperti battle turn-based atau menyerang bergantian, protaginis yang tidak bersuara alias bisu, eksplorasi dunia yang terpisah atau harus melewati transisi dengan proses loading tiap kali memasuki area baru dan bukan full open-world, kebutuhan grinding untuk memperkuat level karakter sebelum menghadapi musuh kuat, dan masih banyak lagi.

Dalam game ini ada juga sistem yang dinamakan Character Builder, dimana setiap experience point yang kita dapatkan setelah karakter naik level bisa dialokasikan kedalam skill khusus tiap karakter baik yang aktif maupun pasif dengan harga poin yang beragam untuk mendapatkan jurus baru.

Kita juga bisa membeli armor senjata serta senjata yang lebih kuat di toko senjata, bahkan kita bisa membuat serta memperkuat senjata kita sendiri melalui forge. Dimana dibutuhkan bahan-bahan tertentu yang bisa kita temukan sepanjang petualangan untuk bisa melakukan forge.

Forge yang artinya menempa ini memiliki proses yang terbilang unik untuk dilakukan, setiap equip memiliki bagian-bagian tertentu untuk ditempa selama suhunya masih panas, kita harus mengisi bar hingga berada pada area hijau. jika melebihi area hijau akan berpotensi merusak hasil tempaan. Namun jika hasilnya memuaskan dan mencapai Perfection, kualitas hasil tempaan tentunya akan lebih baik dengan status +3 yang membuat kekuatan senjata ataupun ketahanan armor jauh lebih kuat.

Berbeda dengan versi originalnya, Dragon Quest XI S: Echoes of an Elusive Age – Definitive Edition ini menawarkan beragam fitur baru yang nantinya bisa kita akses melalui versi ini diantaranya:

  • New character Side Stories: Mengenal lebih dalam character companion yang menemani kita sepanjang petualangan.
  • Retro 2D mode: Sebuah opsi untuk memainkan game ini di mode 2D dengan gaya visual retro yang terinspirasi dari game RPG klasik 16-bit.
  • 16-bit World of Tickington: Berpetualang ke dunia masa lalu DRAGON QUEST dengan tambahan sidequests dan gaya visual retro.
  • Photo mode: Sebuah fitur yang membuat kita bisa mengabadikan setiap momen menarik sepanjang permainan untuk dibagikan ke media sosial.
  • Tambahan Draconian Mode, Battle Speed yang bisa kita atur, dan masih banyak lagi.

Yang tentunya fitur-fitur tersebut akan semakin menambah Value serta kualitasnya dibandingkan versi originalnya.

Visual

Walaupun sebelum perilisan banyak yang memperdebatkan bahwa kualitas visual game ini menurun dibandingkan versi originalnya terutama dari segi tekstur mengingat versi ini merupakan versi portingan dari Nintendo Switch, ternyata hasilnya sebaliknya. Kami yang berkesempatan memainkan game ini di PlayStation 4 slim malah melihat bahwa versi ini justru mengalami peninggkatan dari segi kualitas visual. Jika sebelumnya versi original berjalan di base PlayStation 4 dengan resolusi 900p, kini Dragon Quest XI S: Echoes of an Elusive Age – Definitive Edition berjalan di resolusi native 1080p.

Hal ini tentunya berdampak pada kualitas visual yang kini lebih tajam, sementara sebelumnya terlihat lebih buram. Sebuah peningkatan yang bisa terjadi karena memang Square Enix sepertinya telah melakukan efort lebih untuk memastikan versi portingan dari Switch-nya ini berjalan dengan kualitas lebih baik di base PS4.

Sebagai informasi, game ini sendiri memang menggunakan Unreal Engine 4 selama pengembangannya yang terbilang cukup berat untuk dijalankan di base PS4. Sebagai contoh, game Square Enix sebelumnya yaitu Kingdom Hearts III yang dibangun menggunakan Engine yang sama juga hanya bisa berjalan diresolusi 900p di base PS4. Bahkan Final Fantasy VII Remake yang meskipun mampu berjalan di resolusi 1080p, harus memangkas kualitas tekstur dibeberapa area agar bisa berjalan dengan baik di base PS4.

Bahkan berita baiknya, bahkan untuk versi PlayStation 4 Pro dan Xbox One X, game ini juga telah dikonfirmasi kini berjalan di resolusi lebih tinggi dengan frame rate 60fps.

Sementara untuk selebihnya seperti desain dunia, karakter yang kembali didesain oleh Akira Toriyama, environment, cutscene, dan masih banyak lagi tetap hadir dengan kualitas visual memukau.

Audio

Ada dua fitur menarik dari segi audio yang ditambahkan di versi Definitive Edition ini yaitu:

  • Japanese audio: Opsi untuk memainkan game ini dengan menggunakan sulih suara Jepang.
  • Fully Orchestrated Soundtrack: Tambahan musik symphonic soundtrack yang bisa kita pilih sebagai musik pengiring sepanjang permainan.

Bagi yang kurang suka dengan sulih suara bahasa Inggris di versi originalnya, kini bisa memilih untuk menggantinya dengan Japanese audio yang tentunya telah disulih suarakan oleh seiyuu top Jepang. Opsi ini juga cocok untuk dipilih oleh para gamer yang mungkin merasa bahwa visual ala anime yang diterapkan dalam game ini harusnya memang disandingkan dengan Japanese audio, alih-alih bahasa inggris dengan aksen british seperti di versi originalnya.

Sementara itu dari segi musik, Square Enix kini telah menghadirkan opsi Fully Orchestrated Soundtrack sebagai musik latar dalam game ini, alih-alih hanya menyediakan musik versi MIDI seperti di versi originalnya. Hal ini membuat musik pengiring selama berpetualang menjadi terdengar lebih megah dibandingkan sebelumnya.

Kesimpulan

Dragon Quest XI S: Echoes of an Elusive Age – Definitive Edition bisa dibilang merupakan salah satu game JRPG terbaik yang harus dijajal oleh para gamer pecinta genre ini. Dari mulai jalan cerita penuh intrik yang menarik untuk diikuti, formula gameplay klasik khas game JRPG jaman dulu, kualitas visual ala anime dengan desain karakter khas Akira Toriyama, musik latar yang kini lebih megah, serta opsi Japanese audio membuat game ini sangat direkomendasikan untuk dimainkan.

Berbagai peningkatan serta fitur tambahan yang dihadirkan dalam versi ini juga semakin menambah value serta kualitasnya dibandingkan versi originalnya. Game ini mungkin bisa menjadi pelipur lara bagi yang merindukan sensasi memainkan game-game JRPG klasik di era PS1 hingga PS2 dulu serta para gamer yang mungkin sudah merasa jenuh dengan formula game di era modern saat ini.

Yandi Nurdiansyah

Read Previous

BioWare Lepas Teaser Dragon Age dan Mass Effect Baru

Read Next

DLC Vergil Devil May Cry 5 Kini Tersedia di PS4, Xbox One, dan PC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *