Immortals: Fenyx Rising, sebuah game yang awalnya menyandang nama Gods & Monsters dan langsung menarik perhatian para gamer sejak pertamakali diumumkan karena visualnya yang menarik serta akan mengambil tema mitologi Yunani.
Dikembangkan oleh Ubisoft, developer yang langganan membuat game open-world Immortals: Fenyx Rising sendiri dijanjikan akan memiliki formula hampir serupa dengan Assassin’s Creed Odyssey karena memang ide pengembangan game ini sendiri tercipta saat tim developer tengah menggarap Assassin’s Creed Odyssey.
Keinginan untuk mengembangkan sebuah game yang tidak terikat dengan sejarah namun tetap berlatarkan di era Yunani kuno lah yang mengilhami ide pembuatannya. Alhasil Immortals: Fenyx Rising sendiri lebih membawa elemen mitologi yang kental alih-alih berpegang teguh pada sejarah layaknya Assassin’s Creed Odyssey.
Lantas apakah game ini layak untuk dimainkan oleh para gamer pecinta game open-world garapan Ubisoft? Akan diulas dalam review kali ini!
Story

Immortals: Fenyx Rising sendiri menceritakan seorang prajurit bernama Fenyx yang terdampar di sebuah pulau misterius karena sebuah insiden kecelakaan kapal. Dirinya kemudian dikejutkan kenyataan bahwa semua manusia telah musnah akibat kekacauan yang terjadi karena perbuatan dewa jahat bernama Typhon yang telah menaklukkan para dewa-dewi Yunani dan mengubah semua penghuninya menjadi batu.
Akibatnya kini Fenyx kini menjadi manusia terkhir yang tersisa di Yunani. Dirinya kemudian ditunjuk oleh para dewa untuk mengembalikan Yunani seperti sebelumnya dengan mengalahkan Typhon seorang diri. Namun tugasnya tersebut tentunya tidak akan mudah karena ia juga harus menghadapi monster-monster yang kini berkeliaran sepanjang petualangannya.
Maka dari itu, para dewa-dewi pun memberikan berbagai kekuatan dan juga senjata untuknya agar bisa bertahan hidup hingga dirinya bisa bertarung melawan Typhon. Mampukah ia mengemban tugas yang sangat berat tersebut? Apakah dunia akan kembali seperti sediakala? Semua pertanyaan tersebut perlahan akan terjawab dengan memainkan Immortals: Fenyx Rising ini.
Gameplay

Memadukan formula gameplay Assassin’s Creed Odyssey dengan The Legend of Zelda: Breath of the Wild, membuat setiap petualangan, eksplorasi, menyelesaikan berbagai puzzle serta pertarungan melawan musuh dalam game ini terasa menyenangkan. Meskipun untuk sebagian orang formula gameplay tersebut adakalanya akan terasa repetitif apalagi ketika telah dimainkan selama berjam-jam, namun bagi para pecinta game open-world, formula tersebut mungkin akan membuatnya lupa waktu.

Diawal permainan, kita juga diberikan kebebasan untuk mengkustom tampilan dan juga gender karakter utama walaupun opsinya bisa dibilang tidak terlalu lengkap karena kita hanya diberikan pilihan untuk mengatur gaya rambut, model wajah, kosmetik di wajah hingga suaranya saja. Kustomisasi ini juga tidak bersifat permanen sehingga bagi yang kurang cocok dengan penampilan Fenyx sebelumnya, bisa mengubahnya kembali di tengah-tengah permainan.

Kita nantinya akan ditugaskan untuk mengeksplorasi dunia yang ada dalam game ini yang terbagi jadi tujuh wilayah berbeda. Setiap wilayah dihuni oleh dewa-dewi Yunani yang akan memberikan kekuatan ataupun senjata baru bagi Fenyx. Namun sebelumnya kita diharuskan untuk melakukan Scout ke area tinggi layaknya synchronization di Assassin’s Creed series agar wilayah yang sebelumnya tertutup oleh awan putih menjadi terbuka. Selain itu, kita juga bisa menandai setiap ikon yang tersebar di dunia tersebut untuk menemukan berbagai item collectibles, atau aktivitas sampingan yang tersebar di dunia tersebut.

Untuk sistem pertarungan atau combatnya sendiri, game ini mengusung sistem pertarungan yang mirip dengan Assassin’s Creed Odyssey dimana kita diharuskan untuk menekan tombol R1 untuk melancarkan serangan ringan menggunakan pedang Fenyx, R2 untuk melancarkan serangan menggunakan kapak atau heavy weapon lainnya, serta L2 + R1 untuk membidik dan melancarkan anak panah menggunakan busur istimewa miliki Fenyx. Selain itu, kita juga bisa melakukan dodge dan parry untuk menghindari serangan dan membalikan serangan tersebut sehingga bisa membuat musuh terkena efek stun. Yang pasti mekanisme pertarungannya sangat mirip dengan Assassin’s Creed Odyssey sehingga bagi para gamer yang pernah menjajal game tersebut pastinya akan langsung familiar dengan skema sistem pertarungannya.
Selain ekskplorasi dan bertarung melawan musuh, kita juga akan dihadapkan dengan berbagai puzzle yang akan cukup menguji otak walaupun tidak akan terlalu sulit. Kita bisa mengaksesnya via Vault yang akan meminta kita untuk menyusuri sebuah dungeon dan menyelesaikan beragam puzzle dengan memanfaatkan kemampuan dan juga senjata milik Fenyx.
Visual

Visual presentation mungkin bisa dibilang merupakan salah satu faktor utama dibalik antusiasme para gamer dalam menantikan satu game ini. Sejak pertamakali diumumkan, alih-alih datang dengan gaya visualisasi realistis yang selalu dihadirkan Ubisoft dalam game open-world garapannya, Immortals: Fenyx Rising menerapkan gaya visualisasi kartunis untuk menggambarkan dunia serta karakter yang lebih ceria.
Hal ini memang selaras dengan banyaknya unsur komedi yang disuntikkan oleh Ubisoft dalam game ini. Hal ini pula lah yang mungkin akan mengingatkan para gamer dengan The Legend of Zelda: Breath of the Wild yang berkat gaya visualisasi kartunisnya memberikan penyegaran tersendiri dibandingkan game open-world garapan Ubisoft lainnya.
Audio

Untuk urusan voice acting masing-masing karakter berhasil di bawakan dengan sangat baik oleh para pengisi suara dalam game ini, apalagi voice actor dari Zeus dan Prometheus sendiri yang memang diposisikan sebagai narator bagi kisah petualangan Fenyx. Sepak terjang keduanya dalam bercerita yang diiringi dengan celotehan humor tak jarang membuat kita tersenyum selama memainkan game ini. Selain itu untuk Soundtrack atau musik latar dalam game ini juga berhasil diracik dengan baik yang merepresentasikan setiap momen yang kita lalui sepanjang permainan.
Kesimpulan

Immortals: Fenyx Rising merupakan salah satu game open-world terbaik garapan Ubisoft. Kombinasi antara jalan cerita menarik, formula gameplay adiktif, kualitas visualisasi kartunis memukau yang lebih fresh, serta voice act dan juga soundtrack yang berhasil dibawakan dengan begitu baik membuat game ini sangat direkomendasikan bagi para gamer pecinta game open-world.