August 20, 2025

[Review] Marvel’s Avengers

Marvel’s Avengers, game garapan Crystal Dynamics, Eidos-Montréal, dan Square Enix ini memang telah menarik perhatian para gamer sejak pertamakali diumumkan beberapa tahun yang lalu. Pasalnya selain karena film-film MCU tengah booming kala itu, Insomniac Games juga tengah menyiapkan game Marvel’s Spider-Man yang benar-benar berhasil dihadirkan dengan formula sempurna.

Maka dari itu, banyak yang mulai berekspektasi tinggi dengan game yang akan mempertemukan berbagai pahlawan super dari Marvel ini dalam satu tim yaitu The Avengers. Banyak yang ingin segera memainkan para karakter seperti Iron Man, Captain America, Thor, Black Widow, Hulk, dan juga Ms. Marvel yang telah ditunjukkan melalui berbagai trailer yang telah dilepas untuknya.

Selain itu, banyak juga yang mulai penasaran dengan jalan cerita original yang akan dihadirkan oleh game satu ini. Apakah memang mampu menyaingi adaptasi filmnya? Ataukau berhasil menyajikan formula menariknya sendiri seperti yang telah dilakukan oleh Marvel’s Spider-Man? Pertanyaan serta keraguan tersebut akan dibahas dalam review kali ini.

Story

Diluar dugaan kisah yang disajikan oleh game Marvel’s Avengers ini ternyata begitu menarik untuk diikuti. Pasalnya sebelumnya banyak yang meragukan game ini karena akan diposisikan sebagai “Game as a Service” dan terlihat berfokus dalam memperkenalkan fitur multiplayer-nya.

Namun ternyata game ini bagitu memukau disisi cerita serta penokohan. Selain menyajikan kisah menarik, motivasi sang tokoh antagonis pun bisa dibilang cukup rasional dan bukan dihadirkan sebagai villian tak berperasaan yang ingin menghancurkan umat manusia.

Selain itu di beberapa scene, pihak developer juga berhasil menyajikan jalan cerita yang cukup emosional. Sehingga bagi para gamer yang memang menyukai game-game dengan jalan cerita menarik sekaligus emosional, Marvel’s Avengers ini memiliki aspek tersebut.

Dikisahkan Kamala Khan seorang gadis yang merupakan penggemar berat The Avengers ikut menghadiri acara A-Day bersama ayahnya. Disana dirinya berkesempatan untuk bertemu dan mengobrol secara langsung dengan Thor dan Captain America.

Hari tersebut bisa dibilang merupakan hari bersejarah untuknya, karena selain menghadiri acara yang telah diantisipasi olehnya sejak lama, dirinya juga berkesempatan untuk bertemu dan mengobrol secara singkat dengan idolanya.

Namun acara perayaan A-Day tersebut tiba-tiba berubah menjadi mimpi buruk setelah Task Master bersama pasukannya muncul dan berniat untuk menghancurkan jembatan ikonik kota San Francisco yaitu Golden Gate bridge yang berdekatan dengan tempat acara A-Day tersebut digelar. Para Avenger pun akhirnya beraksi dan berniat menggagalkan ambisi Task Master tersebut. Kita sebagai player pun akhirnya diberikan kesempatan untuk memainkan para karakter super hero ikonik ini secara bergantian.

Setelah Task Master berhasil dikalahkan, masalah baru terjadi di Helicarrier tempat acara A-Day tersebut digelar. Terrigen Mist yang merupakan sumber daya utama Helicarrier bernama Chimera tersebut secara tiba-tiba meledak dan menewaskan banyak korban jiwa. Bahkan Terrigen Mist yang menyebar ke seluruh penjuru kota San Francisco akibat ledakan tersebut membuat penduduk kota bermutasi dan memiliki kekuatan spesial yang sulit untuk dikontrol.

Dampak dari kejadian tersebut banyak orang-orang pemilik kekuatan tersebut yang menyalahgunakan kekuatannya untuk melakukan kejahatan. Para Avenger pun disalahkan atas kejadian tersebut dan akhirnya dibubarkan. Sebagai penggantinya A.I.M atau Advanced Idea Mechanics pun dibentuk, dengan George Tarleton aka Modok menjadi pemimpin perusahaan tersebut ditemani oleh asistennya Monica Rappaccini. Tujuan A.I.M sendiri menangkap orang-orang yang disebut Inhuman menggunakan robot-robot canggih dalam rangka “menyembuhkannya” walaupun sebenarnya hanya dijadikan sebagai bahan eksperimen oleh mereka.

5 tahun setelah kejadian A-Day, Kamala Khan yang kini sudah remaja menemukan sebuah video dari server yang ia retas dari A.I.M mengenai kejadian yang sebenarnya terjadi hingga mengaibatkan ledakan di Chimera dan berdampak besar pada kota San Francisco. Akibatnya dirinya pun akhirnya menjadi buronan dan incaran A.I.M sehingga secara terpaksa harus meninggalkan keluarganya hingga ia bertemu dengan Dr. Bruce Banner aka Hulk.

Keduanya pun akhirnya sepakat untuk mengungkap misteri sebenarnya dibalik peristiwa A-Day tersebut dan mengumpulkan kembali anggota Avengers lainnya. Mampukah ambisinya tersebut terwujud? Pertanyaan tersebut akan terjawab dengan memainkan game Marvel’s Avengers ini.

Gameplay

Pada segi gameplay Marvel’s Avengers ini bisa dibilang telah berhasil merepresentasikan kemampuan dari masing-masing pahlwan super. Acungan jempol juga kepada pihak developer yang telah berhasil menyajikan sistem pertarungan berbeda pada masing-masing karakter.

Dari mulai Iron Man yang bertumpu pada penggunaan senjata serta armornya, Thor pada kemampuan petir serta palu mjolnir-nya, Hulk pada kemampuan fisiknya yang besar dan kuat, Black Widow dengan kemampuan Hand-to-hand combat serta pistolnya, Captain America yang juga mengandalkan kemampuan Hand-to-hand combat serta tameng ikoniknya, serta Kamala Khan dengan kemampuan yang dapat memelarkan tubuhnya. Masing-masing karakter diracik sedemikian rupa hingga memiliki karakteristik serangan unik berbeda-beda.

Game ini sendiri terbagi menjadi mode cerita yang bisa dimainkan secara single maupun multiplayer dan juga mode multiplayer khusus untuk menaikkan level karakter serta mendapatkan berbagai macam item untuk mengupgrade karakter. Kita bisa mengakses misi tersebut via War Table.

Game ini juga memadukan elemen action dan RPG serta dijanjikan akan mendapatkan update secara berkala dari mulai tambahan misi baru, karakter baru, hingga mode baru untuk beberapa tahun kedepan dengan tujuan agar player bisa tertarik untuk terus memainkannya. Hal inilah yang membuat game ini bisa dikatakan sebagai “game as a service”.

Sayangnya game ini memiliki permasalahan yang mungkin akan cukup mempengaruhi pengalaman selama memainkannya yaitu misi yang tersaji cenderung repetitif dan mungkin akan terasa membosankan untuk sebagain gamer. Untuk misi awal-awal mungkin masih akan terasa mengasyikkan dan seru apalagi jika dimainkan secara multiplayer, namun setelah dimainkan beberapa lama misi tersebut akan mulai terasa membosankan. Mungkin hanya itulah keluhan penulis terhadap sisi gameplay dari game Marvel’s Avengers ini.

Visual

Untuk segi visual game Marvel’s Avengers ini juga terhitung memukau apalagi jika memang dimainkan di console PlayStation 4 Pro dan Xbox One X atau PC dengan spesifikasi hardware yang mempuni. Walaupun di versi PlayStation 4 yang penulis gunakan untuk memainkannya, game ini terasa mengalami proses downscaling yang cukup parah apalagi dibeberapa scene yang memang banyak menampilkan aksi besar dan karakter yang banyak.

Hal ini membuat kualitas visualnya terlihat begitu blurry atau buram. Namun untungnya berkat anti-aliasingnya yang menggunakan TAA (Temporal anti-aliasing) membuat jaggies yang biasanya selalu menghantui game-game yang dirender dengan resolusi rendah tidak terlihat sama sekali.

Untuk tampilan karakter, environment, dan bangunan sekitar walaupun terkadang terlihat lumayan memiliki tekstur yang rendah namun juga tidak mencederai pengalaman bermainnya. Selain itu frame rate-nya pun cukup terjaga walaupun dibeberapa keadaan sering mengalami penurunan, akan tetapi tetap setidaknya masih bisa dikategorikan playable.

Audio

Kualitas audio dalam game ini juga diperhatikan dengan baik oleh tim developer. Dari mulai voice tiap karakternya yang diisi oleh pengisi suara jempolan sekelas Troy Baker sebagai Dr. Bruce Banner, Nolan North sebagai Tony Stark, Laura Bailey sebagai Black Widow, berikut sang suami yaitu Travis Willingham yang berperan sebagai Thor Odinson, serta Jeff Schine yang sebelumnya mengisi suara Carlos di Resident Evil 3 Remake dalam game ini berperan sebagai Stave Roger aka Captain America. Begitupun dengan Sandra Saad sebagai Kamala Khan aka Ms. Marvel dan pengisi suara lain yang benar-benar menjiwai karakternya masing-masing dengan sangat baik.

Musik dalam game ini juga hadir dengan berbagai varian soundtrack yang mewakili suasana gameplay. Untuk sisi presentasi audio game ini benar-benar dikerjakan dengan sangat baik.

Kesimpulan

Marvel’s Avengers bisa dibilang sukses menyajikan jalan cerita originalnya yang begitu menarik dan cukup emosional. Kemampuan karakter yang dapat kita akses ketika bertarung juga benar-benar disesuaikan dengan karakteristik tempurnya masing-masing baik di komik maupun film.

Sayangnya dalam segi penyajian misi mungkin gameplay-nya sendiri akan terasa repetitif dan membosankan bagi sebagian gamer, apalagi jika dimainkan secara sendiri dan tidak menyentuh fitu co-opnya sama sekali.

Untuk kualitas visual-nya sendiri, game ini tampil begitu memukau jika memang dimainkan di console PlayStation 4 Pro, Xbox One X atau PC dengan spesifikasi hardware yang mempuni. Meskpun di versi PlayStation 4 dan Xbox One biasa mungkin akan terlihat lebih buram dan mengalami penurunan tekstur ataupun frame rate di beberapa keadaan.

Selain itu, dari segi audio dan voice masing-masing karakternya juga berhasil dihadirkan dengan sangat baik. Semua aspek tersebut membuat game ini sangat direkomendasikan untuk dimainkan oleh para gamer pecinta game-game bergenre superhero ataupun fans Marvel.

Yandi Nurdiansyah

Read Previous

Watch Dogs: Legion Unjuk Kota London dengan Fitur Ray-Tracing

Read Next

The King of Fighters, Game Fighting Arcade Mobile yang Wajib Kamu Mainkan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *