Dari sebuah manga karya seorang mangaka pendatang baru Kohei Horikoshi, hingga menjelma menjadi salah satu franchise yang menyaingi kepopuleran One Piece berkat animenya yang mulai tayang tahun 2016 lalu. Boku no Hero Academia atau My Hero Academia benar-benar telah menarik hati penggemarnya berkat kisahnya yang menarik dan berkesan serta menghadirkan para karakter memorable.
Kisah seorang anak bernama Midoriya Izuku yang awalnya tidak memiliki kemampuan super (quirck) layaknya anak-anak lain dilingkungannya namun memiliki keinginan menjadi seorang pahlawan seperti idolanya yaitu All Might benar-benar menginspirasi banyak orang. Dirinya pun akhirnya diberikan kesempatan untuk memiliki kekuatan sang idola yang kebetulan tengah mencari pewaris yang pantas memegang kekuatan tersebut karena tubuhnya sudah tidak mampu lagi bertahan akibat luka lama dari pertarungan terakhirnya.
Singkat cerita dari situlah perjuangan Midoriya Izuku dimulai, ia pun akhirnya diterima disebuah sekolah khusus pahlawan yang disiapkan pemerintah untuk melahirkan pahlawan-pahlawan baru demi melindungi kota dari ancaman villain. Namun perjuangan Midoriya untuk menjadi pahlawan terhebat tentunya tidaklah mudah, ia harus mati-matian berlatih mengendalikan kekuatan besar tersebut dan seringkali bersinggungan dengan organisasi villain yang mengancam orang-orang disekitarnya.
Itulah setidaknya rangkuman cerita dari My Hero Academia yang pada akhirnya mengilhami Bandai Namco bersama developer dibawah naungannya yaitu Byking untuk mengembangkan adaptasi gamenya yang berjudul My Hero Academia One’s Justice pada tahun 2018 lalu. Walaupun pada saat itu game tersebut masih jauh dari kata sempurna, sang developer masih belum menyerah dan terus berusaha untuk menyempurnakannya hingga lahirlah My Hero: One’s Justice 2. Lantas apakah seri keduanya ini hadir dengan kualitas lebih baik dibandingkan seri pertamanya? Penulis akan membahasnya dalam review kali ini!
Melanjutkan Kisah Perjuangan Hero Melawan Villain
Untuk mode cerita yang diusung oleh game My Hero: One’s Justice 2 ini tentunya melanjutkan kisah dari seri pertamanya yang berakhir setelah pertarungan All Might melawan All For One. Saat dunia mulai kehilangan harapan terakhirnya karena All Might memutuskan untuk pensiun sebagai pahlawan akibat tubuhnya sudah tidak mampu lagi mempertahankan bentuk muscle form dalam waktu yang lama akibat pertarungan terakhirnya melawan All For One, saat itulah Midoriya Izuku mulai merasa bahwa dirinya harus secepat mungkin menguasai kekuatan besar warisan dari idolanya tersebut. Dengan cara berlatih keras untuk mampu memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya walaupun harus membebani tubuhnya sekalipun.
Di sisi lain, organisasi kejahatan yang dipimpin oleh Shigaraki Tomura mulai menjalankan aksinya dengan berusaha mendekati seorang Yakuza bernama Kai Chisaki yang mengepalai Shie Hassaikai. Kai Chisaki atau Overhaul selama ini telah bergerak secara sembunyi-sembunyi mengembangkan sebuah peluru yang mampu menghilangkan kekuatan super yang dimiliki targetnya. Namun ternyata peluru tersebut terbuat dari darah seorang anak bernama Eri yang secara terus-menerus dijadikan kelinci percobaan Overhaul demi melancarkan ambisinya.
Ambisinya sendiri adalah menguasai pasar gelap dengan cara menjual peluru tersebut kepada villain untuk menghilangkan kekuatan yang dimiliki para pahlawan sekaligus menjual penawarnya kepada para pahlawan yang jadi korban, alhasil keuntungannya pun berlipat ganda untuknya. Akan tetapi ambisinya tersebut pada akhirnya diketahui oleh para pahlawan termasuk Midoriya Izuku bersama seniornya, Mirio Togata yang saat itu sama-sama berada dibawah naungan Sir Nighteye mantan partner All Might dimasa lalu. Mampukah Midoriya bersama pahlawan lainnya membebaskan Eri serta menghentikan ambisi Overhaul? Jawabannya bisa kamu temukan dengan memainkan My Hero: One’s Justice 2 ini.
Format Penyajian Cerita Ala Motion Comic
Untuk menyajikan jalan cerita utamanya, Byking kembali mengimplementasikan format ala motion comic seperti halnya seri pertamanya. Cara ini memang dinilai cukup baik untuk mengadaptasikan cerita yang ada walaupun sangat disayangkan momen penting yang dihadirkan dalam bentuk cutscene sinematik hanyalah sedikit. Ada rasa keinginan untuk melihat setiap momen dari serial manga/animenya disajikan dengan menggunakan in-game cutscene ala Dragon Ball Z Kakarot atau Naruto Ultimate Storm series, namun kembali lagi mungkin langkah ini dilakukan untuk menghemat budget pengembangannya, mengingat franchise ini sendiri masihlah tergolong baru.
Format cerita pun tebagi menjadi dua, cutscene dalam bentuk motion comic yang diambil dari potongan serial animenya, lalu dilanjutkan dengan pertarungan 1 lawan 1 di tengah arena 3D yang bisa hancur saat pertarungan mulai sengit. Kamu bisa mendapatkan bonus berupa beragam item yang nantinya bisa digunakan untuk mengkustom tiap karakter dengan cara memenuhi semua target yang telah ditentukan. Setelah berhasil menyelesaikan keseluruhan perspektif cerita dari pihak pahlawan kamu bisa mengunlock jalan cerita utama dari kubu villain yang sayangnya tak jarang menggunakan cutscene yang sama dengan hero story.
Tampilan Visual Lebih Baik
Jika dibandingkan dengan seri pertamanya, My Hero: One’s Justice 2 ini bisa dibilang memiliki peningkatan pada segi visual-nya. Masih dibalut dengan Unreal Engine 4 tampilan karakter, pencahayaan, bayangan, efek-efek serangan serta performa dalam game ini lebih baik dibanding seri pertamanya. Implementasi antialiasing lebih baik membuat masalah jaggies yang sempat dialami oleh seri pertamanya tidak ditemukan lagi seri keduanya ini, membuat tampilan tiap karakter terlihat lebih halus. Apalagi perbaikan visual diseri keduanya ini juga tidak mempengaruhi performanya yang terbilang smooth tanpa adanya penurunan framerate mengganggu.
Jumlah Playable Characters Lebih Banyak
Mengingat jalan cerita yang diusung telah mencapai season terbarunya, karakter yang dihadirkan dalam game ini pun berjumlah lebih banyak dibandingkan seri pertama. Kini karakter hero yang bisa digunakan berjumlah 28 orang sedangkan villain berjumlah 13 orang sehingga total ada 41 karakter yang bisa kita mainkan dalam game ini.
Tiap karakter pun dibekali dengan kemampuannya quirck-nya masing-masing yang bisa kita akses dengan mudah menggunakan kombinasi combo-combo yang ada. Setiap serangan combo yang kamu lancarkan pada pihak lawan akan menambah bar bertuliskan “PLUS ULTRA” yang berfungsi untuk melancarkan serangan pamungkias tiap karakter. Kamu juga bisa didampingi dengan dua karakter lainnya untuk membantumu mengalahkan musuh yang bisa dipanggil setelah bar pemanggilannya terisi penuh.
Kesempatan untuk Mengkustom Tampilan Tiap Karakter
My Hero: One’s Justice 2 kembali menghadirkan fiur character customize yang memungkinkan kita merubah tampilan karakter sesuai keinginan dengan berbagai item yang didapatkan melalui story mode dan membelinya secara langsung. Dari mulai kostum, bagian lengan, body, kaki, kepala, wajah, leher, bahkan suara dan juga motto semua bisa kita rubah menggunakan beragam pilihaan item yang ada.
Mission Mode untuk Yang Menyukai Tantangan
Setelah menyelesaikan story mode, buat kamu yang menyukai tantangan bisa melanjutkannya dengan mission mode. Sebuah fitur yang memungkinkan kita mengetes kemampuan kita mengalahkan tiap musuh dengan tiga karakter pilihan kita. Kamu akan dihadapkan pada setiap stage yang berisi karakter tententu. Saat HP karaktermu berkurang sebanyak 30% maka HP tersebut akan tetap bertahan dalam keadaan berkurang saat melawan musuh kedua dan seterusnya. Kamu hanya bisa memulihkan karakter tersebut saat menemukan sebuah item penyembuh yang untuk mendapatkannya harus berada dalam satu jalur yang sama. Hal tersebutlah yang menjadikannya sebuah tantangan untuk kamu yang merasa story mode dalam game ini terlalu mudah.
Kesimpulan
My Hero: One’s Justice 2 bisa dibilang merupakan salah satu game adaptasi anime terbaik sejauh ini, walaupun memiliki berbagai kekurangan seperti format penyajian ceritanya yang kurang sempurna dan tidak sematang game-game sekelas Naruto Ultimate Storm series dan Dragon Ball Z Kakarot, pihak developer menyiasatinya dengan kreatif yaitu mengubahnya dengan tampilan ala motion comic. Lalu pada segi visual-nya, game ini juga tampil lebih baik jika dibandingkan seri pertamanya. Selain itu jumlah playable character yang lebih banyak, kesempatan untuk mengubah tampilan karakter sesuai keinginan serta kehadiran mission mode untuk para penyuka tantangan dirasa cukup untuk menutup kekurangan dalam game ini.