Bang Gimin 
Sudah beberapa kali berita tidak mengenakan selalu datang dari Activision Blizzard, setelah sebelumnya tersandung kasus pelecehan dan diskriminasi terhadap karyawannya, bahkan The Game Awards sampai menolak keberadaan perusahaan tersebut pada event akbarnya tahun ini.
Kali ini bisa dikatakan cukup fatal, karena secara sepihak Activision Blizzard memecat 12 orang sebagai game tester pada game Call of Duty Warzone, mereka ini masuk dalam departemen Quality Assurance (QA)
Keputusan terparah ini diambil setelah 12 orang tersebut sudah menjalani lembur 5 minggu dan menjadi pekerjaan tersibuk karena menjelang liburan Natal dan tahun baru. karena keputusan tidak manusiawi inilah membuat total karyawan Raven Sofware yang bernaung dibawah Activision Blizzard tersisa hanya 30% saja.
Karena keputusan tidak manusiawi inilah akhirnya semua karyawan melakukan protes dan menunut hak nya sebagai pekerja dan mempekerjakan 12 Game Tester kembali, karena tanpa mereka game tidak akan berjalan dengan baik, karena tugas mereka penting untuk meminimalisasikan bug maupun glitch pada game yang akan dipasarkan.
Semoga kejadian ini tidak menimpa pada perusahaan game lainnya ya? 🙁
