April 20, 2024

[Review] Balan Wonderworld

Balan Wonderworld, sebuah game garapan studio baru milik Yuji Naka sang kreator dari serial Sonic the Hedgehog ini cukup menarik perhatian para gamer di awal pengenalannya. Bagaimana tidak, game ini merupakan sebuah proyek game garapan perdana dari Balan Company, studio baru Yuji Naka yang berada di bawah kepemimpinan Square Enix.

Apalagi dalam pengembangannya, Yuji Naka juga berkolaborasi dengan Naoto Ohshima sang character designer yang telah menemaninya sejak proyek Sonic Adventure tahun 1998 silam. Hal ini secara otomatis membuat para fans Sonic the Hedgehog pun akhirnya tertarik untuk menjajal game satu ini.

Lantas apakah Balan Wonderworld mampu memenuhi ekspektasi para fans tersebut? Akan dibahas dalam review kali ini.

Story

Balan Wonderworld mengambil latar tempat di sebuah dunia fantasi bernama Balan Theater, sebuah dunia magis yang diawasi oleh makhluk misterius berwujud badut kurus dan bertopi bernama Balan. Dikatakan bahwa Balan Theater muncul saat hati seseorang mulai kehilangan keseimbangannya untuk menghubungkan dunia realita dan fantasi yang tercipta dari ingatan dan hati.

Diceritakan bahwa dua tokoh utama dalam game ini yang bernama Leo Craig dan Emma Cole merupakan dua anak yang memiliki permasalahan di dunia nyata. Leo mengisolasi dirinya dan menghindari kontak sosial karena diakibatkan oleh masalah pertengkaran yang ia alami dengan temannya selama bertahun-tahun. Sementara Emma menderita kecemasan berlebihan saat orang lain membicarakan dirinya dari belakang.

Permasalahan tersebutlah yang membuat keduanya akhirnya tersedot masuk ke Balan Theater untuk berpetualang demi mengembalikan hati mereka seperti semula.

Lantas mampukah keduanya berhasil mengembalikan hati mereka seperti semula? Pertanyaan tersebut akan terjawab dengan memainkan game ini.

Gameplay

Balan Wonderworld merupakan sebuah game 3D Platformer yang memiliki konsep serta misi yang sederhana yaitu kita diharuskan untuk bergerak dari titik awal ke titik akhir sembari mengumpulkan berbagai item sepanjang perjalanan, memecahkan teka-teki, melewati berbagai rintangan, hingga akhirnya bertemu dengan pecahan hati di akhir level.

Game ini sendiri memiliki 12 Chapter yang masing-masing terdiri dari 2 level berbeda. Diawal permainan kita diberikan kebebasan untuk memilih berperan sebagai Leo Craig ataupun Emma Cole yang penampilannnya juga bisa kita atur sesuai keinginan.

Salah satu aspek terpenting dalam game ini adalah kostum. Tidak hanya berperan sebagai pakaian yang memberikan kemampuan khusus untuk karakter utama, kostum ini juga memiliki perananan sebagai nyawa karakter. Apabila karakter utama kita jatuh atau terkena serangan musuh, maka kostum yang sedang dikenakan olehnya secara otomatias akan menghilang sebagai pengganti nyawa atau health bar.

Setiap kostum yang dikenakan pun memiliki kemampuan dan kekurangannya masing-masing. Maka dari itu, pilihan kostum yang dikenakan oleh karakter utama bisa dibilang memiliki peranan penting untuk menyelesaikan setiap level yang ada.

Sayangnya kekurangannya adalah kita harus sering menggonta-ganti kostum setiap kali ingin melakukan suatu aksi yang berbeda. Selain itu, pergantian kostum ini juga tidak terjadi secara instan karena karakter akan berputar sekitar 1-2 detik sebelum ia berganti kostum.

Apalagi kita hanya bisa membawa 3 kostum dalam satu waktu, sehingga jika slot kostum telah terisi penuh dan kita menemukan kostum baru yang dirasa cocok untuk digunakan dalam level tertentu, maka kita harus merelakan kostum paling kanan untuk dibuang dan digantikan oleh kostum baru tersebut. 

Untuk mengatur kostum apa saja yang hendak dibawa, hanya bisa dilakukan di titik checkpoint saja. Sehingga jika kita tidak membawa kostum yang tepat untuk melewati rintangan tertentu, maka mau tidak mau harus kembali ke titik checkpoint untuk mengambil kostum yang cocok.

Di akhir chapter, kita akan berhadapan dengan boss unik yang menguasai area tersebut. Dimana untuk mengalahkannya sendiri dibutuhkan kotum yang tepat serta mempelajari pola serangan mereka sebelum bisa menyerang balik. Sebuah konsep yang bisa dibilang cukup umum digunakan oleh game bergenre 3D Platformer.

Visual

Walaupun dibalut menggunakan teknologi Unreal Engine 4 yang seringkali digunakan oleh game-game AAA saat ini, sayangnya pihak developer seperti menyia-nyiakan sumber daya tersebut dan tidak bisa memaksimalkan kualitas visualnya. 

Kualitas tekstur lingkungan yang terlihat sangat kasar dan kurang menarik, gerakan karakter yang terasa kaku, serta pengaturah arah kamera yang berantakan cukup mengganggu pengalaman selama memainkannya.

Meskipun dunianya yang penuh warna serta tampilan karakter yang imut bisa menjadi penawar untuknya, tetap saja beberapa kekurangan game ini dari segi visual tidak bisa dihiraukan begitu saja.

Audio

Meskipun ditangani oleh composer Ryo Yamazaki yang sebelumnya pernah menangani musik dalam game Front Mission dan Final Fantasy Crystal Chronicles, sayangnya varian lagunya terlalu sedikit, sehingga kita akan terus menerus mendengar lagu yang sama dari level ke level.

Untuk segi sulih suara pun begitu, meskipun telah dilengkapi oleh pilihan subtitle dari berbagai negara salah satunya bahasa Indonesia, sayangnya sulih suara di dalam game ini hanya tersedia dalam Bahasa Jepang saja.

Kesimpulan

Meskipun telah membangun hype yang cukup tinggi lewat berbagai video promisi serta digarap oleh Yuji Naka sang kreator Sonic the Hedgehog, game ini nampaknya tidak mampu menghadirkan kualitas terbaiknya. Jalan cerita yang klise, gameplay yang sederhana dan cenderung repetitif, kualitas visual yang kurang maksimal, serta varian musik yang terlalu sedikit membuat pengalaman selama memainkan Balan Wonderworld tidak seseru yang dibayangkan.

Namun setidaknya hal ini hanya pendapat penulis saja, mengingat mungkin banyak gamer di luar sana yang justru merindukan pengalaman bermain game-game seperti ini di era PlayStation 1 hingga PlayStation 2 dulu yang sangat sederhana dan tidak menyita waktu serta menekankan pada unsur fun. Selain itu game ini juga cocok untuk dimainkan oleh anak-anak yang kurang menyukai mekanisme gameplay yang rumit serta menyukai game-game dengan tampilan visual yang penuh warna.

administrator

Read Previous

Karakter Baru Soul Hunter & Guild War Antar Server Telah Hadir Pada Update Terbaru Perfect World Mobile VNG

Read Next

Kenali, Sang prajurit terbaru Hearthstone Book of Mercenaries! Rokara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *