April 17, 2024

[Review] Code Vein

Formula “Soulsborne” yang berhasil diperkenalkan oleh From Software memang sukses mengilhami berbagai developer untuk menghadirkan genre serupa pada game garapannya. Sebuah game dengan tingkat kesulitan menantang yang tak segan membuat para pemainnya “tersiksa” lewat ragam musuh yang sulit untuk dikalahkan, itulah kira-kira kesimpulan dari genre tersebut. Yang ternyata alih-alih mendapatkan respon negatif dari para gamer malah menjadi pengalaman baru yang begitu fresh di tengah banyaknya game-game yang semakin memudahkan player-nya.

Hal inilah yang coba dilakukan oleh Bandai Namco lewat proyek game dengan waktu pengembangan yang cukup panjang yaitu Code Vein. Yang menarik dari proyek game garapannya kali ini adalah usaha Bandai Namco untuk memadukan cita rasa souls-like yang kental dengan visualisasi serta gaya penceritaan khas anime yang bisa dibilang telah menjadi identitas dari developer & publisher asal Jepang tersebut.

Setelah beberapa kali mengalami penundaan hingga sempat hilang tanpa ada kabar, game ini akhirnya rilis tanggal 27 September kemarin. Lantas apakah formula yang coba dihadirkan oleh Bandai Namco ini dinilai berhasil dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan gamer? Mengingat embel-embel souls-like yang tak jarang langsung mengurungkan niat untuk memainkannya. Penulis akan membahasnya dalam review kali ini!

Kisah Perjuangan Para Revenant untuk Bertahan Hidup

CODE VEIN_20190927093704

Berbeda dengan genre souls-like kebanyakan, Code Vein sendiri menyajikan jalan cerita yang jelas disertai cutscene cinematic yang cukup intens terjadi sepanjang permainan. Pasalnya cerita bisa dibilang merupakan salah satu unsur utama yang menjadi nilai jual tersendiri dari game yang satu ini. Menceritakan kisah perjuangan para Revenant yang harus bertahan hidup dengan mengumpulkan dan mengkonsumsi “Blood Beads”.

Revenant sendiri pada awalnya adalah manusia biasa yang kemudian berevolusi kebentuk lebih sempurna berkat sebuah parasit yang sengaja dikembangkan untuk bertahan hidup dari serangan monster yang secara tiba-tiba lahir dan menghancurkan dunia. Namun kekuatan yang didapatkan umat manusia harus dibayar dengan kebutuhan mereka mengkonsumsi darah, karena kekuatan tersebut mengubah mereka menjadi vampire yang haus akan darah manusia. Parahnya lagi, jika rasa haus akan darah tersebut tidak terlampiaskan, mereka akan mengalami kondisi kegilaan yang disebut Frenzy dan jika dibiarkan begitu saja akan mengubahnya menjadi monster bernama “The Lost”.

Kondisi inilah yang membuat para Revenant harus mencari sebuah pohon putih berbentuk unik yang tumbuh di berbagai penjuru dunia. Tapi tentunya hal tersebut bukan perkara mudah pasalnya sepanjang perjalanan mereka juga harus berurusan dengan Revenant lain dan monster Lost yang telah memenuhi seisi dunia.

CODE VEIN_20190927090529

Kita akan berperan sebagai salah satu Revenant yang kehilangan ingatannya secara misterius. Saat terbangun sang tokoh utama kita telah ditemani oleh seorang wanita misterius bernama Io yang sama-sama kehilangan ingatan namun memiliki satu tujuan yaitu mendampingi karakter utama. Terbangun di sebuah tempat yang mereka tidak ketahui, mereka pun memutuskan untuk berjalan tanpa tahu arah tujuan. Hingga mereka pun bertemu dengan gerombolan Revenant lainnya dan menangkap mereka untuk dipekerjakan mencari Blood Beads sebanyak-banyaknya.

CODE VEIN_20190927091420

Namun, diperjalanan sesuatu hal buruk terjadi dan menimpa salah satu Revenant yang membuatnya mengamuk dan menjadikannya berubah menjadi Lost hingga menewaskan gerombolan lainnya. Disitulah sang karakter utama kita bertemu dengan seorang Revenant baik bernama Louis yang kemudian membantu untuk mengalahkan Lost yang tengah mengamuk tersebut.

CODE VEIN_20190927100904

CODE VEIN_20190927100456

CODE VEIN_20190927100559

Pertarungan tersebut ternyata membuka rahasia bahwa sang karakter utama memiliki kemampuan spesial yang dapat memasuki alam ingatan para Lost semasa hidupnya. Bahkan tidak hanya itu saja, ia juga mampu mengaktifkan begitu banyak Mistle yang akan membersihkan kabut merah di sekitarnya sehingga pelan namun pasti kekuatannya tersebut mulai bisa digunakan untuk mengeksplorasi sudut kota yang sebelumnya terkunci. Oleh karena itulah sang karakter utama akhirnya di rekrut oleh Loius ke dalam timnya untuk mengungkap misteri apa yang sebenarnya terjadi pada dunia ini dimasa lalu. Mampukah mereka melakukannya? Semua akan terungkap dengan memainkan Code Vein ini!

Kualitas Visual Cel-Shaded yang Unik

CODE VEIN_20190927165952

Berbicara soal kualitas visual, Bandai Namco memang rasanya tidak pernah gagal menghadirkan sebuah game dengan tampilan menyerupai anime yang memang sudah menjadi ciri khasnya. Hal ini dikarenakan mereka selalu menerapkan teknik cel-shading pada game garapannya, termasuk Code Vein ini. Unreal Engine 4 yang digunakan sebagai engine utama dipadukan dengan teknik cel-shading sehingga menghasilkan gaya visual semi-realistic namun juga tidak meninggalkan kesan animenya. Inilah yang membuat tampilan visual Code Vein ini unik dibandingkan game lainnya.

Tingkat Kesulitan Lebih Ramah

CODE VEIN_20190928153902

Terlepas dari genre dan formula souls-like yang sudah melekat sejak awal pengenalannya tahun 2017 lalu, Code Vein ternyata memiliki tingkat kesulitan lebih ramah. Bahkan cenderung mudah dan hampir bebas stress dibandingkan game bergenre sama yang pernah penulis jajal sebelumnya. Alih-alih menyebutnya sebagai game souls-like, game ini malah lebih cenderung seperti sebuah game bergenre action RPG.

Hal ini mungkin berkat kehadiran seorang AI companion yang bisa kita pilih untuk menemani dan membantu kita di sepanjang permainan. Setiap dari mereka juga memiliki spesialis kemampuannya masing-masing yang bisa kita sesuaikan dengan ragam rintangan dan boss battle yang kita temui nantinya. Kehadiran mereka juga secara konsisten akan sangat membantu kita terutama saat kita kewalahan melawan serbuan musuh yang datang secara berkelompok dikarenakan AI companion yang dihadirkan disini sangat cerdas dalam mengambil keputusan.

Mereka biasanya akan menyerang terlebih dahulu jika memang memungkinkan, mengeluarkan ragam skill dan efek status untuk menghabisi musuh lebih cepat, hingga mendahului kita dalam menghabisi setiap musuh yang ada. Bahkan tidak hanya itu saja, mereka juga akan membagi nyawa mereka saat HP yang kita miliki telah terkuras habis.

Bukan hanya kehadiran AI companion saja yang membuatnya lebih mudah, Code Vein menawarkan serangan pamungkas dengan damage besar yang bisa gunakan dalam keadaan terdesak untuk menghabisi beragam musuh yaitu Parry. Dengan menekan tombol Left Trigger atau L2 di waktu yang tepat seperti saat musuh hendak melancarkan serangan, karakter yang kita gunakan akan melakukan aba-aba untuk menagkis serangannya dan berubah wujud kebentuk lebih kuat lalu menyerang balik hingga HP musuh terkuras habis. Tipe parry yang kita lancarkan akan menyesuaikan dengan Blood Veil atau armor yang kita gunakan.

CODE VEIN_20190927172511

Masing-masing darinya memiliki efek serangan yang berbeda-beda, ada yang melancarkan serangan drain atau menguras HP musuh, slash atau serangan memotong, pierce yang menembus tubuh musuh dan masih banyak lagi. Belum lagi beberapa ability yang bisa kita gunakan sepanjang permainan, meskipun membutuhkan stamina untuk menggunakannya, namun tetap saja bisa kita isi ulang menggunakan sebuah item yang kita temui dengan mudahnya di perjalanan. Semua kemudahan tersebutlah yang senantiasa membuat tingkat kesulitan pada game ini lebih ramah untuk gamer casual yang baru saja menjajal genre ini.

Musikalisasi Epik dan Menggugah

 

Musik juga menjadi salah satu keunggulan dari Code Vein ini, di awal tampilan menu utama saja kita sudah disuguhi sebuah musik menggugah yang seolah-olah menyambut para player-nya untuk segera memainkan game yang satu ini. Apalagi di beberapa momen seperti ketika melawan boss, cutscene, dan ketika karakter utama kita memasuki ingatan Remnant yang telah berubah menjadi Lost. Musikalisasi karya komposer Go Shiina ini mampu merepresentasikan berbagai emosi yang terjadi dengan sangat baik.

Hadir dengan Multiple Endings

Code Vein juga menawarkan varian ending yang berbeda-beda, setidaknya ada tiga ending yang tersedia yaitu buruk, netral, dan baik. Oleh karena itu, buat kamu yang ingin menikmati cerita utamanya secara penuh harus memainkan dan menyelesaikan Code Vein setidaknya tiga kali. Apalagi yang memang berambisi untuk mengejar trophy atau sekedar penasaran dengan konten yang tersedia untuknya.

Tentunya dengan adanya multiple endings ini, itu berarti menambah replayability-nya juga. Akan tetapi, berbeda dengan game lain yang biasanya menyediakan satu titik checkpoint dimana kita bisa membuat save data agar nantinya bisa kita gunakan untuk memilih opsi lain dalam cerita agar mendapat ending berbeda, Code Vein sendiri tidak memungkinkan hal tersebut terjadi. Melainkan ending yang kita dapatkan akan sangat bergantung pada satu aksi spesifik yang harus kita tempuh di 4 skenario yang berbeda, yang memang terikat pada progress cerita linear yang ada.

Untungnya masih ada fitur New Game Plus yang membuat kita setidaknya tidak harus repot-repot memulai segala sesuatunya dari awal hanya demi mengejar satu ending berbeda pada setiap playthrough yang kita lakukan. Mengenai bagaimana cara mendapatkan tiap ending-nya, Code Vein sendiri tidak menjelaskannya secara eksplisit, oleh karena itu informasi dunia maya sangat dibutuhkan untuk mencapainya.

Kesimpulan

CODE VEIN_20190927142653

Code Vein adalah sebuah game “Souls-Like” yang unik, secara mengejutkan ia hadir dengan identitasnya sendiri. Dari mulai kualitas cerita yang ternyata menarik untuk diikuti, pendekatan visual bergaya animenya, serta musikalisasi epik yang menggugah mampu mambawa angin segar bagi genre ini. Apalagi dengan varian ending yang ditawarkan, game ini juga memiliki replayability yang tinggi. Selain itu, Code Vein juga hadir dengan tingkat kesulitan yang lebih ramah ketimbang game bergenre sama lainnya, membuatnya sangat cocok untuk dimainkan oleh gamer casual yang tertarik untuk menjajal game bergenre souls-like yang sebelumnya terhalang oleh rasa keraguan atas kemampuan yang dimiliki.

administrator

Read Previous

Pac-man Party Royale Akan Hadir Untuk Menambah Koleksi Apple Arcade

Read Next

Konsol Terlangka Yang Tidak Pernah Dirilis, Akhirnya Di Jual Oleh Pemiliknya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *